MENJAGA DIRI DARI COVID-19 ADALAH KESADARAN BERSAMA

Dalam kondisi yang membingungkan masyarakat Islam, untuk mengambil sikapnya diantara urusan aqidah dan kesehatan, sesuai cabaran yang sedang terjadi “Virus Covid-19” yang saat ini telah merebak di seluruh penjuru dunia, sehingga telah menelankan ribuan nyawa manusia.
.

Bagi masyarakat awam maupun umum, sepatutnya harus memahami keadaan sekarang dengan cepat, kerana makin hari makin menjangkit, sehingga dibeberapa negara, maupun di beberapa tempat telah menggunakan undang-undang darurat untuk menjaga penduduknya agar virus tidak terlalu merebak.
.

Disamping lembaga-lembaga kesehatan ataupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga keselamatan umum, akan tetapi masih ada beberapa orang Islam yang masih ragu-ragu untuk mengikuti pengarahan tersebut, kerana masih ada bimbangan dalam urusan aqidah, sehingga sering terdengar daripada mulut masyarakat awam “jika Tuhan ingin menjangkiti kita, maka akan jangkit”, dengan alasan ini membuat sebagian masyarakat tidak ikuti pengarahan lembaga kesehatan maupun pemerintah. Mereka tidak memakai masker malah jika ada orang sekampung dengannya atau temannya yang memakai masker akan dilihat dengan pemandangan yang hina bahkan dikatakan yang memakai masker itu lebih takut kepada Covid-19 daripada tuhan. Permasalahan diatas adalah fakta nyata yang masih terjadi dalam masyarakat sekarang.
.

Perlu dipahami bersama lagi bahwa taqdir Tuhan itu perkara mutlak yang berhubungan dengan aqidah, tapi kita sebagai makhluk butuh ada ikhtiar, Tuhan menciptakan hukum alam pada makhluknya dikarena supaya manusia ada proses berpikir.
.

Akhirnya para ulama mulai mengadakan musyawarah untuk mencari jalan yang terbaik untuk menggunakan dalam keadaan darurat ini, disamping pembahasan juga termasuk urusan sholat Jum’at sehingga ada beberapa penetapan-penetapan yang cukup sesuai dengan ajaran Islam, akhirnya setiap tempat telah dapat jalan keluar yang cukup jelas.
.

Nah, yang masih menjadi masalah sekarang adalah masih banyak masyarakat yang tidak mengambil berat untuk menjaga dirinya sendiri, sehingga menolak untuk memakai masker dan bagi yang baru pulang dari negara-negara yang berbahaya juga tidak melapurkan diri. Disini dapat kita lihat bahwa masyarakat belum paham dengan pasti tentang dahsyatnya jangkitan virus Covid-19 ini, mungkin kerana belum ada dari keluarganya, tetangganya, penduduk sekampung dengannya belum menjangkit, sehingga membuat mereka belum sadar.
.

Terakhir, andainya virus ini tidak menjangkit maka silakan saja kita hidup biasa, tetapi statistik telahpun membuktikan betapa banyaknya manusia yang menjadi korban virus Covid-19 dan ulama pun telah memberi penjelasan tentang hukum-hukum syar’i, tinggal kesadaran pribadi seseorang sajalah yang masih menjadi masalah, bukan menyeru untuk terlalu takut kepada Covid, bahkan menjaga dari perkara yang merusakkan itu juga disuruh oleh Islam. Bersama kita mengambil berat untuk menjaga diri masing-masing agar virus tidak terlalu merebak luas, jika tidak siaplah kita untuk menjadi salah satu korbannya.
.
Oleh : Saifudin Sulong
.